Spiga

Andaikata Lebih Panjang Lagi...

Seperti yang telah biasa dilakukannya ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.

Kemudian Rosulullah berkata,"tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?" Istrinya menjawab, saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal" "Apa yang di katakannya?" "saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong." "Bagaimana bunyinya?" desak Rosulullah. Istri yang setia itu menjawab, "suami saya mengatakan "Andaikata lebih panjang lagi....andaikata yang masih baru.... andaikata semuanya...."
hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?" Rosulullah tersenyum."sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,"ujarnya.

Kisahnya begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum'at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata "andaikan lebih panjang lagi". Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanyalebih besar pula.

Ucapan lainnya ya Rosulullah?"tanya sang istri mulai tertarik. Nabi menjawab,"adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di
tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, "Coba andaikan yang masih yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi".Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah?" tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,"ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba- tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu
lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ' kalau aku tahu begini hasilnya,
musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda. Memang begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain.
Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga akan menimpa kita sendiri.Karena itu Allah mengingatkan: "kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula." (surat Al Isra':7)

Baca Selengkapnya......

Maafkan Aku bila Aku mengeluh...

Hari ini, di sebuah bus, aku melihat seorang remaja tampan dengan rambut sedikit ikal. Aku iri melihatnya. Dia tampak begitu ceria, dan aku sangat ingin memiliki gairah hidup yang sama. Tiba-tiba dia terhuyung-huyung berjalan. Dia mempunyai satu kaki saja, dan memakai tongkat kayu. Namun ketika dia lewat .... ia tersenyum. Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua kaki. Dunia ini milikku.

Aku berhenti untuk membeli sedikit kue. Anak laki-laki penjualnya begitu mempesona. Aku berbicara padanya. Dia tampak begitu gembira. Seandainya aku terlambat sampai di kantor, tidaklah apa-apa. Ketika aku pergi, dia berkata, 'Terima kasih. Engkau sudah begitu baik.
Menyenangkan berbicara dengan orang sepertimu. Lihatlah, aku buta.' Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua mata. Dunia ini milikku.

Lalu, sementara berjalan. Aku melihat seorang anak mirip bule dengan bola mata biru. Dia berdiri dan melihat teman-temannya bermain sepak bola. Dia tidak tahu apa yang bisa dilakukannya. Aku berhenti sejenak, lalu berkata, 'Mengapa engkau tidak bermain dengan yang lain, Nak ?' Dia mmandang ke depan tanpa bersuara, lalu aku tahu dia tidak bisa mendengar. Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua telinga. Dunia ini milikku.

Dengan dua kaki untuk membawaku ke mana aku mau. Dengan dua mata untuk memandang mentari dan bukit-bukit. Dengan dua telinga untuk mendengar desir angin dan segala bunyi.
Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh.

Baca Selengkapnya......

Berfikir Sederhana...

Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penyerat, tetapi menunggu di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?"

Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.

Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.

Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.

Baca Selengkapnya......

Berpolitik demi Islam dengan Berdakwah...

Dua tahun yang lalu kita dihadapkan kepada masalah terbitnya majalah Playboy yang notabene atau secara absolut adalah majalah maksiat dan dampaknya terhadap dakwah kepada masyarakat akan sangat besar. Terlebih lagi, Indonesia adalah negara dengan penduduk ber-‘KTP’ Islam terbanyak di dunia. Setelah kejadian itu, ormas – ormas Islam serta tokoh – tokohnya memprotes serta menentang kebijakan yang melegalkan peredaran majalah itu, karena dapat merusak akhlaq masyarakat. Tetapi, sampai saat ini tidak ada efek yang berarti demi menghentikan peredaran majalah “perusak akhlaq” tersebut, walaupun sudah diperkarakan dan walaupun juga Indonesia adalah negara dengan penduduk Islam terbesar. Setelah itu, satu hal lagi yang dapat menjadi contoh adalah UU Anti Pornografi & Pornoaksi yang terus dikoar – koarkan akan tetapi hingga saat ini masih mengambang dan belum berlaku secara umum. Aksi pro atau mendukung UU tersebut oleh umat Islam-pun sudah dilakukan, dengan berdemo, berunjuk rasa serta mengadakan rapat umum. Akan tetapi, apa efeknya ? Sama sekali tidak ada. Malah, kata “Anti”-pun dihapuskan dari draft yag disusun. Padahal kita bisa berkaca bahwa Indonesia adalah negara dengan Hukum Adat Istiadat yang umumnya berasal dari Islam.
Sebenarnya, seperti apakah kultur dan keadaan aqidah dan akhlaq masyarakat Indonesia sampai saat ini ? Terlebih khususnya para pejabat pemerintahan, wakil – wakil rakyat di DPRD dan DPR ? Bukankah kebanyakan dari mereka mempunyai ‘KTP’ yang bertuliskan agama Islam ? Atau bahakan peran mereka menegakkan Islam sudah diketahui loyalitasnya ? Bukankah di Indonesia saat ini ada NU dan Muhammadiyah yang didirikan dan dikembangkan oleh para tokoh – tokoh Islam yang mulia ? Dimanakah efeknya ? Bukankah organisasi – organisasi Islam tersebut memberikan tarbiyah atau pendidikan aqidah dan akhlaq kepada anggota dan masyarakat dengan caranya masing – masing ? Dengan TPA, pengajian umum, remaja serta orang tua ? Bahkan sejak berpuluh tahun yang lalu ?
Tetapi semua jawaban akan sirna ketika kita melihat kepada kenyataan yang sebenarnya. Ketika korupsi tidak hanya bercokol di Kementerian dan di DPR, bahkan ketua RT-pun tega mencuri uang kas RT. Ketika perzinahan dibiarkan, dilegalkan serta disembunyikan, bahkan aparat kepolisian bisa disuap dengan uang. Ketika tayangan perusak aqidah dan akhlaq tetap saja disiarkan di televisi, hingga efeknya samapai ke masyarakat berwujud pencurian, penipuan, bahkan perampokan dan lain – lain. Di saat uang, jabatan dan pandangan manusia dipandang lebih mulia daripada ilmu dan ulama’. Apakah hal itu mencerminkan wajah Indonesia sebagai negara berbudaya santun yang diajarkan Rasulullah saw ? Tidak dan Bukan.
Indonesia adalah negara yang mempunyai basis kekuatan potensial sebagai titik tolak penegakan Khilafah Islamiyah. Dan sangat patut dan wajar jika kita sebagai ummat Islam mengetahui hal itu. Dan patutlah bersedih pula jika kita mengetahui bahwa jawaban atas pertanyaan tentang siapa yang melakukan kemaksiatan di atas adalah orang – orang Indonesia sendiri. Dan lebih bersedih lagi jika kita mengetahui pula jawaban tentang apa agama mereka adalah Islam. Ya, hampir semua yang melakukan tindakan – tindakan di luar nilai dan norma budaya Islam tersebut adalah orang Islam sendiri. Na’udzubillahi min dzaalik.
Kita kembali pada pokok permasalahan, sebenarnya tidak ada yang salah dalam proses tarbiyah atau pendidikan ummat, entah itu caranya yang ada pada masing – masing golongan. Dengan pengajian umum, remaja dan orang tua, atau-pun dengan membentuk halaqoh atau kelompok – kelompok kecil yang majelisnya berbentuk lingkaran dengan seorang pembimbing atau murabbi di situ. Masalahnya adalah pada bagaimana proses kelanjutannya dalam menegakkan Khilafah Islamiyah. Apakah mengkudeta ? Anarkisme ? Atau, kita menunggu waktu berjalan perlahan, menyaksikan Indonesia hancur ditelan kekufuran dan kedzoliman ? Tentunya tidak.
Indonesia adalah negara demokrasi dan untuk menguasainya sebagai basis kekuatan Islam tentunya ada caranya tersendiri. Jika, pada zaman Rasulullah Muhammad saw, kita mengandalkan ilmu sehingga di hormati. Maka sesuai zaman kita, kita berstrategi dengan mengandalkan pada dua kekuatan, yaitu Kekuatan masa yang mempunyai loyalitas dan berkorban dengan finansial atau-pun dengan material. Tidak bisa disangkal bahwa hal itu diperlukan untuk menguasai Indonesia sebagai basis kekuatan Islam demi tegaknya Khilafah Islamiyah. Negeri Indonesia mempunyai kultur demokrasi yang mengandalkan kekuatan masa, sehingga yang paling banyak dukungannya atau suaranya maka akan berkuasa. Akan tetapi, kualitas dan loyalitas sebuah suara dan dukungan tidak dapat dilupakan begitu saja, lebih baik sedikit berkualitas daripada banyak tetapi berkualitas rendah. Itulah mengapa diperlukannya tarbiyah atau pendidikan. Dan akan lebih mengena jika kita mentarget kepada Pemuda, karena mempunyai potensi bagus, baik ditinjau kestategisannya, massanya dan kebutuhan kualitasnya. Di Indonesia lebih cenderung kepada jajaran mahasiswa, karena mereka adalah basis kekuatan utama Indonesia. Jika mereka beraksi, maka negeri ini pun akan bereaksi.
Satu hal yang tidak bisa dilupakan adalah tujuan kita semua (ummat Islam) adalah menegakkan Khilafah Islamiyah di muka bumi. Entah kepada siapa-pun yang lupa, kami mengingatkan, bukan untuk saling menyalahkan antara satu golongan dengan golongan yang lainnya. Cara kita berpakaian, perbedaan pemahaman fiqih, dan nilai dan norma boleh berbeda tetapi semua itu haruslah berada dalam satu fikroh Islamiyah. Karena tujuan kita semua sama. Kita bersatu dalam perbedaan, demi tegaknya Islam di muka bumi ini. Karena tanpa persatuan, mewujudkan Indonesia yang Islami akan sulit terwujudkan. Mulailah persatukan diri kita, keluarga, sahabat, masyarakat dan negara. Bukankah lebih baik bersatu dalam perbedaan yang berkualitas, sehingga membentuk masyarakat Islami yang madani ? فقيه. .

Baca Selengkapnya......

Pedagang Kaya dan 4 orang Istrinya...

"Alkayyisu man daana nafsahu wa 'amila li maa ba'dal mauti",
"Orang yang cerdas itu adalah yang menahan nafsunya serta menyiapkan bekal untuk kematiannya".


Suatu Kisah Menarik yang penuh hikmah tentang Pedagang Kaya dengan empat Orang Istrinya.(bukan gw looh...)

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri. Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.

Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dia lah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami. Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri." Lalu ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia terdiam. "Tentu saja tidak, "jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya. Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. "Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku? Istrinya menjawab, Hidup begitu indah disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati. Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku? Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya"Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu. Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa. Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini. Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.

Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong kita di akhirat kelak. Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan.

Baca Selengkapnya......

Momentum Kebangkitan Nasional yang MEMALUKAN.... !!!

Di berbagai media, di tengah kesulitan hidup yang kian melilit rakyat, di tengah kemiskinan yang kian menjadi, di tengah keputus-asaan rakyat banyak yang kian membuncah, di tengah himpitan kemelaratan, di tengah pesta korupsi dan mark-up anggaran negara (baca: uang rakyat) yang dilakukan para pejabat negara, memasuki bulan Mei 2008 bangsa ini dicekoki dengan ‘Momentum 1 Abad Kebangkitan Nasional’. Hal ini tentunya dikaitkan dengan berdirinya organisasi Boedhi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.

Jika salah satu syair dari Taufiq Ismail berjudul “Malu Aku Jadi Orang Indonesia’, maka sekarang ini judul syair tersebut bertambah relevan. Betapa memalukannya sebuah bangsa yang katanya besar ternyata masih saja salah menetapkan tonggak kebangkitannya sendiri. Dan parahnya, hal ini ternyata didukung oleh tokoh-tokoh dan partai Islam yang seharusnya menjadi agen pencerahan bangsa.

Misal salah satunya, sebuah partai politik Islam besar akhir April lalu memasang sebuah iklan hitam putih seperempat halaman di sebuah harian ternama nasional. Dalam iklan tersebut, partai ini dengan tanpa malu memuat ‘Momentum 1 Abad Kebangkitan Nasional: Harapan Itu Masih Ada”. Disadari atau tidak, iklan ini telah ikut meracuni pemikiran generasi muda bangsa dengan ikut-ikutan latah menyiarkan kedustaan dan kesalahan yang fatal. Padahal partai ini kebanyakan diisi oleh orang-orang muda yang katanya intelek. Namun kenyataan yang terjadi sungguh memalukan!

Sayyid Quthb di dalam “Tafsir Baru Atas Realitas” (1996) menyatakan orang-orang yang mengikuti sesuatu tanpa pengetahuan yang cukup adalah sama dengan orang-orang jahiliyah, walau orang itu mungkin seorang ustadz bahkan profesor. Jangan sampai kita “Fa Innahu Minhum” (kita menjadi golongan mereka) terhadap kejahiliyahan.

Situs eramuslim.com sekurangnya sudah tiga kali memuat tentang organisasi Boedhi Oetomo (BO) dan memaparkan bahwa organisasi ini sama sekali tidak berhak dijadikan tongak kebangkitan nasional karena BO sama sekali tidak pernah mencita-citakan kemerdekaan, pro-penjajahan yang dilakukan Belanda, dan banyak tokohnya anggota aktif Freemasonry yang merupakan organisasi pendahulu dari Zionisme. Seharusnya, tonggak kebangkitan nasional disematkan pada momentum berdirinya organisasi Syarikat Dagang Islam (SDI) yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam (SI) pada tahun 1905, tiga tahun sebelum BO.

Sebab itu, agar kita lagi-lagi tidak salah menganggap tahun 2008 ini sebagai Momentum 1 Abad Kebangkitan Nasional, maka Kami lagi-lagi menurunkan artikel terkait hal tersebut, agar kebenaran tetaplah kebenaran, dan sama sekali tidak akan goyah walau dengan alasan politis sekali pun. Sejarah adalah History, bukan His-Story!

Penghinaan Terhadap Perjuangan Umat Islam

Dipilihnya tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, sesungguhnya merupakan suatu penghinaan terhadap esensi perjuangan merebut kemerdekaan yang diawali oleh tokoh-tokoh Islam. Karena organisasi Syarikat Islam (SI) yang lahir terlebih dahulu dari Boedhi Oetomo (BO), yakni pada tahun 1905, yang jelas-jelas bersifat nasionalis, menentang penjajah Belanda, dan mencita-citakan Indonesia merdeka, tidak dijadikan tonggak kebangkitan nasional.

Mengapa BO yang terang-terangan antek penjajah Belanda, mendukung penjajahan Belanda atas Indonesia, a-nasionalis, tidak pernah mencita-citakan Indonesia merdeka, dan anti-agama malah dianggap sebagai tonggak kebangkitan bangsa? Ini jelas kesalahan fatal.

Akhir Februari 2003, sebuah amplop besar pagi-pagi telah tergeletak di atas meja kerja penulis. Pengirimnya KH. Firdaus AN, mantan Ketua Majelis Syuro Syarikat Islam kelahiran Maninjau tahun 1924. Di dalam amplop coklat itu, tersembul sebuah buku berjudul “Syarikat Islam Bukan Budi Utomo: Meluruskan Sejarah Pergerakan Bangsa” karya si pengirim. Di halaman pertama, KH. Firdaus AN menulis: “Hadiah kenang-kenangan untuk Ananda Rizki Ridyasmara dari Penulis, Semoga Bermanfaat!” Di bawah tanda tangan beliau tercantum tanggal 20. 2. 2003.

KH. Firdaus AN telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Namun pertemuan-pertemuan dengan beliau, berbagai diskusi dan obrolan ringan antara penulis dengan beliau, masih terbayang jelas seolah baru kemarin terjadi. Selain topik pengkhianatan the founding-fathers bangsa ini yang berakibat dihilangkannya tujuh buah kata dalam Mukadimmah UUD 1945, topik diskusi lainnya yang sangat konsern beliau bahas adalah tentang Boedhi Oetomo.

“BO tidak memiliki andil sedikit pun untuk perjuangan kemerdekan, karena mereka para pegawai negeri yang digaji Belanda untuk mempertahankan penjajahan yang dilakukan tuannya atas Indonesia. Dan BO tidak pula turut serta mengantarkan bangsa ini ke pintu gerbang kemedekaan, karena telah bubar pada tahun 1935. BO adalah organisasi sempit, lokal dan etnis, di mana hanya orang Jawa dan Madura elit yang boleh menjadi anggotanya. Orang Betawi saja tidak boleh menjadi anggotanya, ” tegas KH. Firdaus AN.

BO didirikan di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 atas prakarsa para mahasiswa kedokteran STOVIA, Soetomo dan kawan-kawan. Perkumpulan ini dipimpin oleh para ambtenaar, yakni para pegawai negeri yang setia terhadap pemerintah kolonial Belanda. BO pertama kali diketuai oleh Raden T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar kepercayaan Belanda, yang memimpin hingga tahun 1911. Kemudian dia diganti oleh Pangeran Aryo Notodirodjo dari Keraton Paku Alam Yogyakarta yang digaji oleh Belanda dan sangat setia dan patuh pada induk semangnya.

Di dalam rapat-rapat perkumpulan dan bahkan di dalam penyusunan anggaran dasar organisasi, BO menggunakan bahasa Belanda, bukan bahasa Indonesia. “Tidak pernah sekali pun rapat BO membahas tentang kesadaran berbangsa dan bernegara yang merdeka. Mereka ini hanya membahas bagaimana memperbaiki taraf hidup orang-orang Jawa dan Madura di bawah pemerintahan Ratu Belanda, memperbaiki nasib golongannya sendiri, dan menjelek-jelekkan Islam yang dianggapnya sebagai batu sandungan bagi upaya mereka, ” papar KH. Firdaus AN.

Di dalam Pasal 2 Anggaran Dasar BO tertulis “Tujuan organisasi untuk menggalang kerjasama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis. ” Inilah tujuan BO, bersifat Jawa-Madura sentris, sama sekali bukan kebangsaan.

Noto Soeroto, salah seorang tokoh BO, di dalam satu pidatonya tentang Gedachten van Kartini alsrichtsnoer voor de Indische Vereniging berkata: “Agama Islam merupakan batu karang yang sangat berbahaya... Sebab itu soal agama harus disingkirkan, agar perahu kita tidak karam dalam gelombang kesulitan. ”

Sebuah artikel di “Suara Umum”, sebuah media massa milik BO di bawah asuhan Dr. Soetomo terbitan Surabaya, dikutip oleh A. Hassan di dalam Majalah “Al-Lisan” terdapat tulisan yang antara lain berbunyi, “Digul lebih utama daripada Makkah”, “Buanglah Ka’bah dan jadikanlah Demak itu Kamu Punya Kiblat!” (M. S) Al-Lisan nomor 24, 1938.

Karena sifatnya yang tunduk pada pemerintahan kolonial Belanda, maka tidak ada satu pun anggota BO yang ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda. Arah perjuangan BO yang sama sekali tidak berasas kebangsaan, melainkan chauvinisme sempit sebatas memperjuangkan Jawa dan Madura saja telah mengecewakan dua tokoh besar BO sendiri, yakni Dr. Soetomo dan Dr. Cipto Mangunkusumo, sehingga keduanya hengkang dari BO.

Bukan itu saja, di belakang BO pun terdapat fakta yang mencengangkan. Ketua pertama BO yakni Raden Adipati Tirtokusumo, Bupati Karanganyar, ternyata adalah seorang anggota Freemasonry. Dia aktif di Loge Mataram sejak tahun 1895.

Sekretaris BO (1916), Boediardjo, juga seorang Mason yang mendirikan cabangnya sendiri yang dinamakan Mason Boediardjo. Hal ini dikemukakan dalam buku “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962” (Dr. Th. Stevens), sebuah buku yang dicetak terbatas dan hanya diperuntukan bagi anggota Mason Indonesia.

Dr. Soetomo dan Dr. Cipto Mangunkusumo Kecewa dengan BO

Karena BO tidak pernah membahas kebangsaan dan nasionalisme, mendukung penjajahan Belanda atas Indonesia, anti agama, dan bahkan sejumlah tokohnya ternyata anggota Freemasonry. Ini semua mengecewakan dua pendiri BO sendiri yakni Dr. Soetomo dan Dr. Cipto Mangunkusumo, sehingga keduanya akhirnya hengkang dari BO.

Tiga tahun sebelum BO dibentuk, Haji Samanhudi dan kawan-kawan mendirikan Syarikat Islam (SI, awalnya Syarikat Dagang Islam, SDI) di Solo pada tanggal 16 Oktober 1905. “Ini merupakan organisasi Islam yang terpanjang dan tertua umurnya dari semua organisasi massa di tanah air Indonesia, ” tulis KH. Firdaus AN.

Berbeda dengan BO yang hanya memperjuangkan nasib orang Jawa dan Madura—juga hanya menerima keanggotaan orang Jawa dan Madura, sehingga para pengurusnya pun hanya terdiri dari orang-orang Jawa dan Madura—sifat SI lebih nasionalis. Keanggotaan SI terbuka bagi semua rakyat Indonesia yang mayoritas Islam. Sebab itu, susunan para pengurusnya pun terdiri dari berbagai macam suku seperti: Haji Samanhudi dan HOS. Tjokroaminoto berasal dari Jawa Tengah dan Timur, Agus Salim dan Abdoel Moeis dari Sumatera Barat, dan AM. Sangaji dari Maluku.

Guna mengetahui perbandingan antara kedua organisasi tersebut—SI dan BO—maka di bawah ini dipaparkan perbandingan antara keduanya:

Tujuan:

- SI bertujuan Islam Raya dan Indonesia Raya,

- BO bertujuan menggalang kerjasama guna memajukan Jawa-Madura (Anggaran Dasar BO Pasal 2).

Sifat:

- SI bersifat nasional untuk seluruh bangsa Indonesia,

- BO besifat kesukuan yang sempit, terbatas hanya Jawa-Madura,

Bahasa:

- SI berbahasa Indonesia, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Indonesia,

- BO berbahasa Belanda, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Belanda

Sikap Terhadap Belanda:

- SI bersikap non-koperatif dan anti terhadap penjajahan kolonial Belanda,

- BO bersikap menggalang kerjasama dengan penjajah Belanda karena sebagian besar tokoh-tokohnya terdiri dari kaum priyayi pegawai pemerintah kolonial Belanda,

Sikap Terhadap Agama:

- SI membela Islam dan memperjuangkan kebenarannya,

- BO bersikap anti Islam dan anti Arab (dibenarkna oleh sejarawan Hamid Algadrie dan Dr. Radjiman)

Perjuangan Kemerdekaan:

- SI memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengantar bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan,

- BO tidak pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan telah membubarkan diri tahun 1935, sebab itu tidak mengantarkan bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan,

Korban Perjuangan:

- Anggota SI berdesak-desakan masuk penjara, ditembak mati oleh Belanda, dan banyak anggotanya yang dibuang ke Digul, Irian Barat,

- Anggota BO tidak ada satu pun yang masuk penjara, apalagi ditembak dan dibuang ke Digul,

Kerakyatan:

- SI bersifat kerakyatan dan kebangsaan,

- BO bersifat feodal dan keningratan,

Melawan Arus:

- SI berjuang melawan arus penjajahan,

- BO menurutkan kemauan arus penjajahan,

Kelahiran:

- SI (SDI) lahir 3 tahun sebelum BO yakni 16 Oktober 1905,

- BO baru lahir pada 20 Mei 1908,

Seharusnya 16 Oktober

Hari Kebangkitan Nasional yang sejak tahun 1948 kadung diperingati setiap tanggal 20 Mei sepanjang tahun, seharusnya dihapus dan digantikan dengan tanggal 16 Oktober, hari berdirinya Syarikat Islam. Hari Kebangkitan Nasional Indonesia seharusnya diperingati tiap tanggal 16 Oktober, bukan 20 Mei. Tidak ada alasan apa pun yang masuk akal dan logis untuk menolak hal ini.

Jika kesalahan tersebut masih saja dilakukan, bahkan dilestarikan, maka saya khawatir bahwa jangan-jangan kesalahan tersebut disengaja. Saya juga khawatir, jangan-jangan kesengajaan tersebut dilakukan oleh para pejabat bangsa ini yang sesungguhnya anti Islam dan a-historis.

Jika keledai saja tidak terperosok ke lubang yang sama hingga dua kali, maka sebagai bangsa yang besar, bangsa Indonesia seharusnya mulai hari ini juga menghapus tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, dan melingkari besar-besar tanggal 16 Oktober dengan spidol merah dengan catatan “Hari Kebangkitan Nasional”

Baca Selengkapnya......

Indonesia Merdeka Diawali Pekik Allahu Akbar Bukan Haleluya ! {Untold Story}

Seorang Pendeta Barat Simon dalam khutbahnya pernah berkata: "Persatuan Islam merupakan cita-cita utama dari setiap Muslim, yang membuat mereka selalu bisa terlepas dari berbagai pengaruh dunia Barat. Sementara Misionaris, merupakan salah satu unsur yang dapat mencegah timbulnya persatuan Islam. Karena itu, kita wajib dan harus selalu berusaha mengalihkan perhatian kaum Muslimin dari keinginan bersatu."

Seperti halnya Simon, seorang orientalis bemama Lawrence pernah menulis: "Apabila umat Islam bersatu, maka dunia akan terancam bahaya kehancuran total.

Namun mungkin saja, justru bisa terjadi sebaliknya. Sementara jika kaum Muslimin tetap dalam keadaan seperti sekarang, terpecah belah, maka hal tersebut tak akan pernah terjadi. Maka umat Islam harus diupayakan tetap selalu dalam keadaan terpecah-belah.agar mereka tidak memiliki kekuatan yang sanggup mempengaruhi kita."

Begitu cemas mereka akan kebangkitan Islam, sehingga ditempuh agar umat Islam tetap bodoh. Supaya Islam tidak maju maka dengan berbagai cara mereka berusaha mengadu domba umat Islam. Hal ini mereka lakukan lewat ekonomi, politik dan budaya. Buktinya, dalam sebuah buku pedoman Kongres Misionaris sedunia, tertulis: "Sesungguhnya, kaum Muslimin menyadari bahwa dalam masyarakatnya, masih banyak terdapat berbagai permasalahan sosial dan kemasyarakatan yang memerlukan pemecahan. Maka kita para Missionaris dalam melawan Islam, harus dengan senjata intelektual dan spiritual."

Bahkan seorang Orientalis Amerika, WK Smith berpendapat: "Jika kaum Muslimin diberi kebebasan dengan ke-lslamannya, dan hidup dalam naungan demokrasi, maka Islam dengan segera akan mendapat tempat di dalam masyarakat. Namun, jika mereka dipaksa hidup di bawah suatu pemerintahan diktator, maka pemisahan umat Islam dan agamanya pun akan menjadi lebih mudah."

Dalam editorialnya, pemimpin redaksi majalah "TIME" melalui tulisannya "Perjalanan di Asia" telah menyarankan kepada Amerika agar membentuk para diktator militer di negara-negara Islam. Semua ini ditujukan agar mereka dapat dengan segera meredam suara-suara Islam. Yang pada akhirnya, bertujuan agar dunia Barat akan dapat dengan mudah mengalahkan Islam. Dengan syarat, sekali tempo, para rakyat di negara boneka tersebut juga diberi kebebasan, agar mereka tidak merasa tertekan terus menerus.

Di samping membentuk pemerintahan diktator, mereka sedapat mungkin menciptakan kondisi politik agar tidak terlahir pemimpin Islam yang tangguh dan berani menentang Barat yang Yahudi dan Nasrani. Yang ditonjolkan adalah elite-elite yang integritas dirinya diragukan.

Orientalis terkenal, Montgomery Wattt dalam "TIME" terbitan London pernah menulis:.
"Bilamana ada seorang pemimpin Islam yang tangguh, berani bicara dan bertindak sesuai dengan Islam, serta selalu gigih dalam menyuarakan Islam, maka tak dapat disangsikan lagi, akan sangat mudah bagi agama ini, memperlihatkan kekuatan politiknya yang dahsyat ke seluruh dunia." Indonesia Merdeka Diawali Pekik Allahu Akbar, Bukan Haleluya (Al Mawardi Abdul Karim, Jurnal Islam no. 29 Th. I, 8-4 Dzulqa'idah 1421 H / 2-8 Feb, 2001)

Umat Islam di Indonesia saat ini sedang terkecoh. Ibarat panggung Srimulat kita menertawai diri sendiri. Hal ini terjadi, menurut Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq al Habsy, karena umat Islam telah lupa pada hakekat Islam itu sendiri. Dulu ketika Abdurrahman Wahid terpilih menjadi presiden RI kita berharap Syariat Islam berdiri, ternyata tidak. Sekarang orang ramai-rarnai menuntut Abdurrahman turun, lalu Megawati naik jadi presiden. lni lebih parah lagi. Sebab, dalam Islam presiden wanita "haram". Jadi?

"Yang dibutuhkan sekarang ini adalah presiden Islam. Artinya, yang bisa menerapkan Syariat Islam. Karena pada hakekatnya, sejak dulu negara kita ini adalah negara Islam. Coba, kita kembali ke belakang. Saat perjuangan mengusir penjajah dulu diawali dengan pekik, Allahu Akbar! Bukan Haleluya," kata Habib Muhammad Rizieq kepada Jurnal Islam, Selasa (30/1) di kediamannya di Petamburan, Jakarta.

Jadi kalau umat Islam menuntut ditegakkan Syariat Islam adalah sesuatu yang wajar dan menjadi hak Islam yang mayoritas di Indonesia. Yang menjadi persoalan keinginan umat untuk bersyariat tersebut selalu diganjal kaum Kuffar. Berbagai cara dilakukan untuk menggagalkan cita-cita tersebut. Mulai dengan tekanan lewat tangan asing, hingga mengadu domba sesama umat Islam. Yang terakhir ini paling gencar dilakukan. Targetnya supaya umat Islam saling baku hantam, lalu lupa memperjuangkan Syariat Islam.

Beberapa tokoh Islam digosok-gosok supaya saling caci. Gelanggangnya adalah kekuasaan. Baik itu di legislatif maupun eksekutif. Contoh paling aktual yakni perseteruan antara kelompok orde baru dengan rezim baru.

Ada seorang kiai yang sampai 'kelepasan' bicara menghalalkan darah saudaranya, sesama Muslim. Meski pernyataan dia kemudian diralat dan dianggap tidak ada (karena wartawan salah kutip), tetap saja pernyataan itu membawa aroma yang tak sedap. Umat yang kebetulan tidak sempat membaca berita ralat, tetap saja panas, bergemuruh dadanya.

Jauh sebelum ada pernyataan kontroversial seorang kiai yang menghalalkan darah saudaranya sendiri, saya sebetulnya sudah melakukan hal yang sama.Tapi dasar saya jelas. Saya menyerukan yang halal itu darah Benny Moerdani dan Theo Syafe'i. Mengapa? Ya, karena mereka itu sering memusuhi Islam." kata Rizieq.

Menurut Habib Rizieq, dua purnawirawan jendral katolik dan protestan ini jelas-jelas sangat membenci Islam. Theo Syafe'i, misalnya, pada tahun 1998 pernah ceramah di depan jemaatnya, isinya menghasut supaya memusuhi Islam. Theo yang pernah "gagal" jadi duta besar Australia ini keliling ke beberapa wilayah Indonesia Timur untuk "meneriakkan retorika agar jangan takut menghadapi umat Islam. Bila perlu, katanya seperti dalam rekaman kaset yang beredar, kalau perlu masjid-masjid juga dibakar.

Ceramah Theo yang direkam ini transkripnya pernah dirnuat di Taboid Abadi dan Siar.

Sementara Leonardus Benny Moerdani diduga Habib ikut terlibat (sebagai aktor di balik layar, red) dalam berbagai kasus, di antaranya pembantaian di Banyuwangi. Korbannya justru para ulama dan ustadz baik dari NU dan Muhammadiyah. ''Makanya saya waktu itu langsung mengeluarkan fatwa halal membunuh Ninja. Saya sempat dipanggil Mabes Poiri, kenapa mengeluarkan pernyataan tersebut. Saya jawab, karena yang dibunuh para Ninja itu adalah umat Islam," lanjut Habib. Habib menyadari pernyataan tersebut mengandung resiko yang tinggi. Tapi itu harus dilakukan, sebab perbuatan mereka (Ninja) sebagai pelaksana, sudah diluar batas perikemanusiaan.

Justru saat itu FPI belumlahir. Dalam setiap ceramah di depan umat Islam, saya selalu katakan, halal membunuh orang-orang yang memusuhi Islam," katanya tegas. Jadi, fatwa untuk Benny-Theo walau sudah hampir tiga tahun, apakah masih berlaku sampai sekarang. "Masih!" tukasnya.

Baca Selengkapnya......

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika

Rabu,22 Februari 2006

Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.
Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja.Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk.

Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menja-wabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silahkan!"

Sang pendeta pun mulai bertanya,
1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
2. dua yang tiada tiganya,
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya,
5. lima yang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada sembilannya,
9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
13. tiga belas yang tiada em-pat belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah.
Setelah membaca basmalah ia berkata,
1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi
Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak
kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan,
musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT
berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh
kali lipat." (Al-An'am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara
Yusuf .
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang
terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air
untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air."
(Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf
di tambah dengan ayah dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh
adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila
fajarnya mulai menying-sing." (At-Takwir: 18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi
Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,
"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami
tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan
serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,"
tak ada cercaaan ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata,
"Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara
keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara kele-dai." (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan
api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara
dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah
tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu
daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).
22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua
di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima
waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda
muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun
ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab
satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"

Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.

Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak. Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!" Pendeta tersebut berkata, "Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Sang pendeta pun berkata, "Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah."
Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk
agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim
yang bertakwa.**

* Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)
** Kisah nyata ini diambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui
internet, www.gesah.net
Kaum yang berpikir (termasuk para pendeta) sedianya telah mengetahui bahwa Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan akan menjaga manusia dalam kesejahteraan baik di dunia dan di akherat.. Apa yang menyebabkan hati-hati para pendeta itu masih tertutup bahkan cenderung mereka sendiri yang menutup rapat jiwanya.. Semoga Allah SWT memberikan Hidayah kepada mereka yang mau berpikir.. amien

Baca Selengkapnya......

a MaIl to mY brotherS....

Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu mencintai seseorang,
meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan
meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya,

Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai,
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun
ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi.

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta,
tersenyum kala terluka,
menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama,
tertawa kala berpisah,

Aku pernah .........

Aku pernah tersenyum meski kuterluka !
karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku,
Aku pernah menangis kala bahagia,
karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja,

Aku pernah bersedih kala bersamanya,
karena kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti, dan......

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki, dan
Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku.

Aku tetap bisa mencintainya,
meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku,
karena memang cinta ada dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga.

Semua orang pasti pernah merasakan cinta..
baik dari orang tua... sahabat.. kekasih dan
akhirnya pasangan hidupnya.

Buat temenku yg sedang jatuh cinta.. selamat yah..
karena cinta itu sangat indah.
Semoga kalian selalu berbahagia.

Buat temanku yg sedang terluka karena cinta...
Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar,
satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit,
tetapi keadaan itu tidak untuk selamanya,
bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lain
akan datang dan menghampirimu.

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta... buka hatimu ...
jangan menutup mata akan keindahan yang ada di dunia
maka cinta membuat hidupmu menjadi bahagia.

Buat temanku yang mendambakan cinta.. bersabarlah..
karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejab..
Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu.

Baca Selengkapnya......