Spiga

Menunggu Rapot

wOrKaHolicKawan, saat ini saya sedang menunggu hasil rapot yang akan dibagikan kepada wali murid kita, gampangnya orang tua kita. Sembari mengurangi rasa deg - degan yang sedari tadi mengelilingi saya, lebih baik saya menulis posting ini dan mencurahkan semuanya di sini.

Mungkin curahan hati saya ini tidak jauh beda dengan teman - teman sekelas saya yang lain, seperti Muhammad, Dito dan Wijand, atau Apip, Ya begitulah, nilai - nilai yang tertera di rapot diprediksi akan menimbulkan gradasi warna yang sangat indah, merah-hitam-merah-hitam-merah-merah-hitam. Setidaknya, ada bagusnya juga dan berwarna. Seperti hidupku yang selalu berwarna, tidak pernah lurus - lurus saja dengan nilai yang jelek - jelek terus, ato bagus - bagus terus. Life is never flat...

20 menit yang lalu, baru saja Ibu saya tercinta pergi untuk meeting sebentar dengan teman - temannya dan kemudian menuju ke sekolah kita tercinta untuk mengambil rapot saya yang mungkin mengecewakan bila dilihat dari satu sudut pandang. Saya menganggap sekolah dan rapot hanyalah sekian persen dari bagian kehidupan saya, tidak lebih dari 5 % mungkin. Karena mungkin banyak orang yang terus - menerus mendapat nilai bagus, namun daya kreasinya, daya hidupnya, daya manfaatnya, daya jaringannya, daya organisasinya, daya olahraganya, daya - daya yang lainnya lemah dan mendekati nilai nol....


Saya bersyukur bisa menjadi seorang yang diberi oleh Tuhan semuanya, bagi saya semua orang itu hidup dan mati serta berubah. Namun yang membedakan adalah BAGAIMANA ia hidup dan mati serta perubahan yang menuju ke arah mana. Jadi, tidak ada yang bisa merubah semua itu dan mewujudkannnya kecuali menjadi berbeda dan luar biasa dari orang lain.

Saya juga masih heran dengan para Sarjana di negeri kita, mengapa mereka mendapatkan "banyak" ilmu dengan pendidikan SD 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun dan S1 paling cepat 3,5 tahun tetapi tidak punya Daya Kreasi sama sekali. Cita - cita mereka hanyalah BEKERJA. Tidak ada semangat untuk menciptakan pekerjaan, semuanya hanya bekerja pada orang lain. Tidak menyadari bahwa ada banyak potensi dalam diri mereka setelah 16 tahun menimba ilmu. Dasar..., memang benar kata Bob Sadino.

Baiklah.Tinggal menunggu rapot saja...

Anonim mengatakan...

Gimana mas rasanya menungGu detik2 pengumuman Raport'nya..?
Hhee,,

Linknya udh saya pasang,
Silahkan di Cek dan Comment me juga ya..!!

ThEZiEHaN mengatakan...

wah, smoga nilainya bagus bro. heheeh
klu q bru saja dateng nih rapornya dan alhamdulillah nilainya bagus. hehehe

pejalanrasa mengatakan...

hwekekekekke ...
qo aku sama skali gga deg2 an yah ??
biasa aja tuhh .
hha .

Apipuzi mengatakan...

Yang penting itu bukan tamat sekolah.....

yang penting tamat dalam belajar untuk menemukan masa depan

tinggal belajar lagi untuk mengembangkan masa depan

Your cOmment"s Here! Hover Your cUrsOr to leave a cOmment.